SETYA DAN BAYU

SETYA DAN BAYU

– CERITA SEX GAY,,,,,,,,,

Namaku Setya Anugrah dan biasa dipanggil Setya. Aku adalah seorang Anggota Polisi berpangkat Briptu di kota ****** dan usiaku baru 24 tahun. Aku anak kedua dari empat bersaudara, dan semua anak mama adalah laki-laki, jadi mama adalah orang yang paling cantik di rumah. Sejak duduk di bangku SMA aku mempunyai perasaan kalau aku senang dengan laki-laki alias sesama jenis. Jantungku sering berdetak kencang jika sedang berada di dekat cowok yang cakep dan berbodi bagus, sedang dengan perempuan aku lebih bersikap biasa saja kadang terkesan dingin.

Saat ini aku sudah mempunyai seorang pacar, seorang pegawai honorer di salah satu kantor pemerintahan dikotaku, tapi perasaanku padanya berbeda dengan perasaanku pada laki-laki, aku sering merasa bergairah jika bersentuhan dengan laki-laki yang keren tapi dengan pacarku aku merasa biasa-biasa saja. Jadi jika harus jujur, aku lebih menyukai adik sepupu pacarku yang bernama Bayu, yang masih duduk dibangku SMU. Aku sering membayangkan bercumbu dengan Bayu. Bayu sering ketempat Hesty, nama pacarku, sehingga aku akrab dengan dia. Pacarku sering merasa aneh jika diantara kami ada Bayu sehingga untuk menghilangkan kecurigaan pacarku aku sering mencumbunya dan kami pernah melakukan hubungan badan, saat itu aku merasa sangat bergairah saat melakukannya karena aku membayangkan sedang melakukannya dengan adik sepupunya yang sangat manis. Pacarku sangat menikmatinya dan sejak saat itu kami sering melakukannya, tapi pacarku lebih agresif dan agar tidak mengecewakannya aku melayaninya tapi pikiranku tetap membayangkan kalau aku sedang melakukannya dengan laki-laki, terutama dengan adik sepupunya, Bayu.

Selang beberapa bulan hubungan kami, pacarku harus pindah dan dia ikut dengan orang tuanya ke Provinsi tetangga, jadi kami harus berpisah untuk jangka waktu yang cukup lama. Karena dia masih honorer jadi dia tidak masalah pindah. Sebenarnya aku sangat senang bisa jauh dari Hesty untuk beberapa waktu karena dibalik kepindahan Hesty, aku seperti mendapat pengabulan do’a dari Tuhan agar bisa berduaan dengan Bayu. Momen ini sebenarnya sudah aku tunggu sejak jauh-jauh hari dan sekarang semua itu akan segera terwujud.

Seminggu berlalu sejak kepindahan pacarku dan orang tuanya ke ***********, aku dan Bayu semakin akrab. Aku menyayangi dan memanjakannya seperti aku menyayangi dan memanjakan pacarku sendiri, tapi Bayu masih belum menyadarinya. Beberapa Kali, kami pernah tidur seranjang dan kadang kalau Bayu sudah tertidur lelap aku lalu bangun dan memandangi wajah dan tubuhnya yang ranum karena kebetulan jika tidur kami hanya mengenakan celana pendek dan kaos saja. Dan kadang tanpa diketahuinya aku sering melakukan onani sambil melihat tubuhnya dan kadang kubelai wajah dan kucium bibir manisnya serta pipinya, selain itu aku juga sering membelai kontol dan anusnya, tetapi tetap berusaha untuk tidak mengejutkannya. Aku melakukan onani di pinggir tempat tidur, sehingga jika aku keluar, maniku sering mengotori lantai dan buru-buru kubersihkan dengan tisu.

Suatu hari saat aku sedang nonton VCD porno dan kebetulan saat itu aku sedang nonton VCD yang isinya cowok semua, Bayu mampir kerumahku tanpa mengetuk pintu dulu sehingga aku cukup kaget dan tidak sempat mematikan VCD.
“Ih, mas Setya kok nonton yang kayak gituan, itu kan yang main cowok semua Mas.”

“Iya nih Bay aku salah pinjem, tapi tanggung dari pada uangku sia-sia kamu tonton aja itung-itung hiburan.”
Bayu cuma tertawa mendengarnya. Kemudian sambil makan cemilan kacang yang sudah ada dikamarku, dia ikut nonton VCD di sebelahku. Sepertinya dia terangsang, begitu juga aku, rasanya ingin sekali aku melakukannya dengan Bayu, tapi aku takut kalau dia marah dan menyebabkan timbul masalah yang aku sendiri tidak berani memikirkannya, jadi kutahan gairahku. Selesai noton film, aku langsung onani di kamar mandi, rasanya sangat nikmat sekali, seolah-olah aku melakukannya dengan Bayu yang ganteng itu.
Malam harinya Bayu kembali menginap di rumahku. Aku pura-pura tertidur dan kulihat Bayu sedang nonton VCD yang kupinjam tadi. Kulihat dia menggosok-gosokan tangannya ke penisnya, aku jadi ikut terangsang karenanya. Setelah mematikan VCD Player dia beranjak ke kamar mandi, cukup lama dia baru keluar, pastilah dia melakukan onani di dalam sana. Saat dia rebahan di sampingku, aku pura-pura mengigau memanggil-manggil nama Hesty.

Aku memeluknya dan menciumnya, Bayu sedikit terkejut terutama saat aku mencium bibirnya ternyata dia membalas ciumanku, aku meremas-remas dadanya dan kucium bibir dan lehernya sambil tetap terpejam. Penisku sudah mengeras sejak tadi dan kurasakan penis Bayu juga ikut mengeras. Aku langsung menindihnya sambil tetap menciuminya. Kemudian kugesekkan penisku ke penisnya dan kami masih tetap memakai celana. Aku terus menciuminya dan meremas-remas dadanya sambil tetap mengesekkan penisku di atas celananya, sampai akhirnya aku keluar, begitu juga Bayu, dia sangat menikmati apa yang kulakukan. Kemudian aku kembali ke tempatku dan saat aku pura-pura mencari selimut kurasakan celana Bayu basah dan celanaku juga. Aku tertidur lelap sampai pagi harinya. Saat bangun kulihat sikap Bayu sedikit berbeda, tapi aku tidak ambil pusing, aku langsung pergi Dinas.

Suatu malam Bayu kembali menginap dirumahku. Saat aku sudah hampir tertidur lelap, kurasakan Bayu memeluk tubuhku dan mencium bibirku, aku terkejut tapi sekaligus sangat senang, dan saat dia mulai meraba ke bagian kejantananku aku pura-pura terbangun, “Eh lagi ngapain kamu Bay?”, tanyaku.
Bayu kelihatannya sangat terkejut, dia cuma menundukkan wajahnya dan saat kupegang pundaknya, dia gemetaran mungkin dia takut aku memarahinya.
“Maafin Bayu, Mas . Bayu cuma eh cuma..”
“Cuma apa Bay? Kamu pengen ya?”
Bayu masih tetap diam dan menundukkan wajahnya, aku merasa sudah terangsang oleh sentuhan dan ciuman yang diberikan oleh Bayu barusan. Lalu aku mengangkat wajahnya.
“Maaf Mas Setya..Bayu janji nggak akan mengulanginya lagi.”
Anak itu menangis ketakutan, aku menjadi kasihan, lalu aku mendekatkan wajahku ke wajahnya dan kucium bibirnya selembut dan semesra mungkin. Bayu kelihatannya terkejut.
“Nggak apa-apa Bay, Mas sebenarnya juga suka sama kamu kok, kalau kamu mau kita bisa melakukannya.”

Kucium lagi bibirnya, Bayu membalas ciumanku. Kami saling melumat satu sama lain. Kemudian kubuka kaosku dan kusuruh Bayu juga membuka kaosnya, terlihat badan Bayu cukup bagus, dadanya tidak terlalu bidang namun enak untuk dipandang dan berwarna putih bersih. Kami kembali berciuman, kemudian kudorong tubuh Bayu dan kujilati leher dan dadanya. Putingnya kugigit perlahan-lahan, tubuh Bayu cuma bisa menggelinjang kegelian sambil mendesah, “Geli Mas, tapi terusin aja enak kok Mas. Ahhhhh… uhhhhh terus… mas…”
Aku terus mencium dadanya, kemudian turun ke pusarnya dan kugigit serta kuhisap pusarnya.
“Akh.. Mas Setya enak.. terus Mas. Auhhhhh…ohhhhhh …”
Lalu dengan terburu-buru kubuka celananya, sampai ke lututnya saja. Penisnya sudah tegak cukup besar untuk anak seusianya dan sudah sedikit lebat oleh bulu-bulu. Aku lalu mencium kepala penisnya dan kemudian aku melumatnya dan kuhisap kepala penisnya sambil tanganku mengocok batangnya.

“Akh.. enak Mas akh.. terus Mas akh… uhhhh”
Kadang kukulum bolanya dan kadang kujilati duburnya persis seperti yang kulihat di film porno kemarin. Kemudian aku menjilati dan mengulum penisnya. Aku terus menghisapnya dan jari tanganku masuk ke dalam duburnya dan mengocok di dalam sana. Kumasukkan, mula-mula satu jari kemudian dua jari. Tanganku terus mengocok duburnya dan mulutku sibuk menghisap penisnya.
“Akh.. Mas Setya.. terus Mas enak.. Akh Mas, Bayu mau keluar Mas..”
Pantatnya ikut naik, tangannya memegang kepalaku dan menekannya ke penisnya, di dalam mulutku kurasakan ada semburan hangat dari penisnya masuk langsung ke dalam kerongkonganku dan aku hampir tersedak dibuatnya karena penisnya masuk cukup dalam di mulutku. Aku menjilatinya sampai penisnya kelihatan mengkilat sambil tanganku terus mengocok duburnya.

Kemudian dengan bernafsu Bayu mendorong tubuhku, sambil menindih tubuhku dia mencium bibirku kemudian turun mencium dadaku. Tanpa disuruh dia langsung membuka celanaku dan melemparkannya di lantai. Bayu lalu mulai mengulum penisku dan menghisapnya, “Yeah akh.. enak Bay terus akh..”
Bayu terus menghisap penisku seperti orang yang sedang kehausan, dia sangat bersemangat sekali. Aku menggerakkan pantatku mengikuti hisapan mulut Bayu.
“Akh.. terus Bay enak sekali, akh..
Bayu terus mengulum dan menghisap penisku, sampai beberapa saat kemudian kurasakan aku seperti melayang dan dari penisku ada sesuatu yang mendesak dan ingin keluar.
“Aakh.. Mas keluar, Bay akhh..” dan, “Crott.. crott.. crott..crrroootttt..crrooottt” kusemburkan maniku di mulutnya, Bayu menelannya dan terus menghisap penisku. Kami merasakan kenikmatan yang luar biasa, kami lalu berciuman dan tidur berpelukan sampai pagi.

Pagi-pagi kami bangun hampir bersamaan, saat Bayu akan berdiri kutarik tangannya dan kucium bibirnya. Bayu membalasnya.
“Sayang kamu nggak usah sekolah dulu deh, soalnya Mas masih pengen deket sama kamu. Mas juga hari ini nggak dinas”
“Iya deh Mas, tapi Bayu mau mandi dulu ya, atau Mas mau dimandiin sama Bayu sekalian?”
Aku cuma tertawa lalu kuikuti dia masuk ke kamar mandi dan kami mandi bersama. Kami saling menyabuni badan masing-masing.
“Bodi Mas oke banget, Mas main lagi yuk?”, ajaknya.
Aku cuma tersenyum, lalu aku mendekatinya dan kucium bibirnya, aku mengocok penisnya dengan sabun. Aku kembali menciumnya dan kemudian aku turun ke penisnya, kubersihkan dengan air dan mulai kuhisap penisnya.
“Enak Mas.. akh terus Mas.”
Lalu aku menjilati duburnya, Bayu kegelian saat aku menjilati duburnya.

“Bay, Mas boleh nyobain masuk ke dalam nggak, soalnya Mas udah lama penasaran pengen tau rasanya.”
Bayu mengangguk sambil tersenyum. Kemudian kubasahi tanganku dengan sabun cair lalu kumasukkan tanganku ke duburnya sampai kedua jariku masuk semua.
“Mas ayo masukin aja, Bayu juga penasaran dan udah nggak tahan nih pengen ngerasain kontolnya Mas.”
Aku lalu mengolesi penisku dengan sabun cair, cukup banyak sabun yang kuoleskan. Kemudian aku mengarahkan penisku ke duburnya dan menekan perlahan.
“Ssstt.. pelan-pelan Mas, aduh akhh. Awwwww….”

Sampai akhirnya penisku masuk semua di duburnya, rasanya sungguh nikmat. Penisku dijepit sangat kuat oleh duburnya, kudiamkan penisku beberapa saat kemudian setelah kurasakan jepitan di penisku sedikit melonggar aku mulai memompa penisku dengan cepat, aku dan Bayu hanya bisa mengerang dan mendesah nikmat. Aku kocok terus penisku di dubur Bayu. Bayu pun tidak mau diam, dia mengocok penisnya dengan sabun.
“Mas.. Bayu keluar Mas, akh..”
Bayu menyemprotkan maninya sampai muncrat ke tembok, pijatan di penisku terasa menguat, tekanan kukurangi, setelah beberapa saat aku mulai bergerak lagi. Bayu berpegangan di bak mandi dan aku mengocok penisku sambil memeluk tubuhnya dan meremas dadanya. Beberapa menit kemudian..

“Akh.. Bay, Mas mau keluar akh.. enak sekali Bay.. sshh..ohhhhh”. Kupercepat gerakanku dan saat maniku menyembur di dalam duburnya, kutekan dan kumasukan penisku sedalam-dalamnya.
“Akh.. Mas Setya enak sekali semprotan, Mas”.
Aku terengah-engah dibuatnya, setelah napasku mulai teratur, kucabut penisku dari duburnya, sedikit terasa lengket dan nikmat saat kucabut dari duburnya.
“Bay, Mas suka sama kamu.”
“Akh Mas Setya.. Bayu juga. Eh Mas, Bayu mau lagi kayak tadi tapi mas gendong Bayu. Gimana?.”
Hari itu baik Bayu maupun aku membolos dan kami melakukannya berkali-kali. Aku menyukai Bayu dan begitu sebaliknya, diluar kami seperti kakak-adik dan didalam kami lebih seperti suami istri yang saling mencintai. Maafkan aku Hesty,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts